1 Pertama kali kenal aku, menurut kamu aku orangnya gimana? :3
pertama.. rame...
pecinta korea bsrta assesorisny
allay
2 Setelah kenal, ada perubahan pandangan tentang aku nggak? :3
ndak allay bgt trnyta..
lebih gila dari yang ku duga
3 Coba tebak, apa yang paling aku pengen sekarang...?
FIRMAN wkakakakaka
4 Trus, apa yang paling kamu pengen sekarang?
kuliah lancar...
wkwkwkwk..
5 Khayalan tergilamu apa sih...?
menggarap mba riska...
menjadi junior yg di takutin senior :P
6 Kalau kamu disuruh pilih, mending kamu pilih yang mana? Kenapa? (NB: harus pilih)
**Jadi pemeran di film horor Indonesia
ada cewek cantiknya soal'e :P
7 Pendapatmu tentang Boyband/Girlband Indonesia apa?
tunesnya plagiat.. banyak yang bagus,jauh lebih banyak yang cacad =="
8 Menurutmu, hal terbaik yang pernah kamu lakukan buat aku apa? (jujur yaaa)
tidak menghancurkan hidupmu :P
9 Sebutin 5 hal yang paling nggak kamu suka & bikin kamu marah.
-dipimpin sama org sotoy.
-dipanas"in brlbihan.
-merebut dan direbut hak milik orang.
-udah berusaha baik tapi ndak di hargai.
-di anggap sok tahu (padahal bner" tahu!!)
10 Orang rame & banyak omong tu nyebelin nggak? Kenapa?
tergantung ya..
kalo emg lagi sepi, dan ramenya itu jelas dan nyambung ya asik asik aja..
tapi kalo ramenya GJ kayak xxxx yaa.. yk apa ya..
satu lagi rame ndapapa, yg pnting tau sikon dan tau kpan wktunya berenti.
11 Kenapa kamu mau jawab Peerku...? Beri alasan KONKRET ya.. haha :D
karena aku gag jahat :P
Nah, Peer itu aku kasih buat temen blogku, tolong dikerjakan yaaaaa :))
~Unnamed~
dedicated for information system of ITS
Popular Posts
-
Makanan khas Sragen antara lain makanan lokal, yakni: ganyong, garut, singkong, ketela rambat, jagung, pisang dan lain-lainnya. Makanan ...
-
Objek wisata Candi Sewu Prambanan Masih di kawasan Candi Prambanan, kurang lebih 1 km di utara, wisatawan juga dapat melihat komplek bangu...
Monday, December 26, 2011
Friday, December 23, 2011
Taman Pintar Yogyakarta
sumber www.tamanpintar.com
SEJARAH
SEJARAH
Sejak terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an, terutama Teknologi Informasi, pada gilirannya telah menghantarkan peradaban manusia menuju era tanpa batas. Perkembangan sains ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya menjanjikan kemudahan-kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia.
Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu, dan wujud kepedulian terhadap pendidikan, maka Pemerintah Kota Yogyakarta menggagas sebuah ide untuk Pembangunan "Taman Pintar".
Disebut "Taman Pintar", karena di kawasan ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi.
Disebut "Taman Pintar", karena di kawasan ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi.
Dengan Target Pembangunan Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada siswa mulai dari dini, harapan lebih luas kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga berusaha untuk dapat menciptakan teknologi sendiri.
Bangunan Taman Pintar ini dibangun di eks kawasan Shopping Center, dengan pertimbangan tetap adanya keterkaitan yang erat antara Taman Pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang ada di sekitarnya, seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet Militer dan Gedung Agung.
Bangunan Taman Pintar ini dibangun di eks kawasan Shopping Center, dengan pertimbangan tetap adanya keterkaitan yang erat antara Taman Pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang ada di sekitarnya, seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet Militer dan Gedung Agung.
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo.
Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo dan Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Dengan selesainya tahapan pembangunan, Grand Opening Taman Pintar dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2008 yang diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Taman pintar ini sangat bermanfaat bagi saya. karena di sini saya dapat menemukan buku yang saya cari - cari. di sini saya dapat belajar sekaligus berekreasi, suasananya di buat nyaman sehingga saya betah membaca buku disini. dengan lokasi yang straegis. menjadi pilihan kaum lelaki dan anak - anak apabila bosan menunggu ibu atau istrinya berbelanja di malio boro.
berikut gambarnya..
Taman pintar ini sangat bermanfaat bagi saya. karena di sini saya dapat menemukan buku yang saya cari - cari. di sini saya dapat belajar sekaligus berekreasi, suasananya di buat nyaman sehingga saya betah membaca buku disini. dengan lokasi yang straegis. menjadi pilihan kaum lelaki dan anak - anak apabila bosan menunggu ibu atau istrinya berbelanja di malio boro.
berikut gambarnya..
Candi Ganjuran
Candi Ganjuran.
Merupakan candi tempat agama saya beribadah.
Candi dimana kita bisa berdoa kepada Yesus dengan adat jawa. misa bahasa krama inggil, dan masih banyak lagi.
selain candi itu sendiri juga ada gereja Hati Kudus Yesus di sebelahnya.
terletak di daerah bantul. merupakan pusat keparokian di daerah bantul.
banyak pengalaman unik dan tersendiri selama berdoa dalam candi ini.
kebanyakan berdoa untuk kesejahteraan hidup, mohon kesehatan, dan banyak dari permohonan itu di kabulkan.
Air Pewitasari Ganjuran.
Merupakan candi tempat agama saya beribadah.
Candi dimana kita bisa berdoa kepada Yesus dengan adat jawa. misa bahasa krama inggil, dan masih banyak lagi.
selain candi itu sendiri juga ada gereja Hati Kudus Yesus di sebelahnya.
terletak di daerah bantul. merupakan pusat keparokian di daerah bantul.
banyak pengalaman unik dan tersendiri selama berdoa dalam candi ini.
kebanyakan berdoa untuk kesejahteraan hidup, mohon kesehatan, dan banyak dari permohonan itu di kabulkan.
Air Pewitasari Ganjuran.
Ketika perang kemerdekaan berkecamuk, hampir di mana saja kolonial Belanda menerapkan taktik bumi hangus. Begitu pula ketika berlangsung perlawanan seru di Ganjuran, Bantul, Jogyakarta. Daerah ini sempat dihujani bom hingga menghancurkan sebuah pabrik gula. Eloknya, ada sebuah candi kecil luput dari ledakan bom, siraman mortir dan jilatan api. Padahal hanya berada belasan meter dari pabrik yang berubah jadi karang abang itu. Candi itu bernama ‘Candi Hati Kudus Yesus’. Kini banyak diziarahi tidak saja dari penduduk lokal, tapi juga dari seantero tanah air. Dijadikan alternatif atau tumpuan untuk mendapatkan berkah kesembuhan.
CANDI di Ganjuran tersebut memang bukan peninggalan kuna, tapi terbukti merupakan bangunan sakral seperti candi-candi purbakala. Buktinya, bisa selamat dari amukan angkara murka. “Padahal terbakarnya amat hebat, pembomannya pun seru,” jelas Sukardi, pengurus sekretariat Candi meneruskan cerita leluhur. Saat diwawancara, dia tengah melayani rombongan bermobil dengan plat nomor DK (Denpasar). Candi tersebut memang unik. Didirikan van Driesche SY dan bercorak Hindu Jawa, dibangun sebagai ungkapan syukur atas berkat Tuhan yang melimpah pada tahun 1927. Peresmiannya dihadiri banyak umat dan seluruh pemimpin religius dari berbagai pelosok tanah air pada 1930. Sementara pemberkatannya dilaksanakan 11 Februari, tepat dengan tanggal penampakan Maria di Lourdes. Dengan begitu digenapilah kerinduan umat Katolik yang mencari Tuhannya melalui Maria.
Pelataran candi relatif luas, biasa untuk menggelar upacara tradisional Jawa. Bila candi Hindu biasa menghadap ke Timur, candi Tyas Dalem Sri Yesus ini menghadap ke Selatan. Mempunyai tingkatan dengan apa yang disebut sebagai Swarloka, atau kahyangan. Untuk masuk ke tempat persemadian di mana arca Tyas Dalem berada, harus lewat 9 tangga sebagai simbolisasi ‘nutupi babahan hawa sanga’.
Lokasinya diteduhi banyak pohon cemara, sawo kecik dan keben. Suasana sakral begitu kental. Batu-batu yang tertata menjadi bangunan candi pun unik pula. Ada satu batu candi berkisah unik. Berbeda dengan batu-batu lainnya.
Diyakini, tidak ada yang kuat tidur di samping batu candi itu. Bentuk prasastinya pun khas, menyimpan cerita yang sulit dipercaya. Sejak 1990, nilai-nilai budaya Jawa dikembangkan dan digali dalam nuansa religius oleh Gereja Katolik. Rahmat itu bertambah ketika tahun 1998 ditemukan sumber mata air besar di bawah candi.
Dalam penelitian di laboratorium air di bawah candi ini mengandung mineral tinggi. Oleh karenanya air ini kemudian dinaikkan agar bermanfaat. Kebetulan yang memakai air itu pertama kali adalah seseorang bernama Perwita yang tengah menderita sakit. Karena imannya Pak Perwita merasakan daya penyembuh air candi ini. Untuk mengenang penemuannya air candi itu diberi nama Tirta Perwitasari.
Secara kebetulan di dalam dunia pewayangan disebut pula air suci Perwitasari yang diburu oleh Wijasena, sebagai air kehidupan.
Secara gethok tular berkah dan tuah air itu meluas. Lalu banyak yang memanfaatkannya. Bahkan kini, pencari kesembuhannya berasal dari berbagai kota di tanah air. Pada hari-hari tertentu, seperti Jumat Kliwon atau pun Jumat pertama tiap bulan, candi itu banyak dikunjungi peziarah. Pada malam sebelumnya, biasanya diselenggarakan misa dengan iringan gamelan dan tradisi Jawa yang kental.
Ketika pulang, para peziarah biasanya membawa air Perwitasari dengan keyakinan air ini memberi banyak manfaat dalam kehidupannya. Kesaksian tentang mukjizatnya bisa disimak dari buku tamu. Misal : ‘Terima kasih Tuhan’. Demikian tulis Maria dari Jakarta. Lama dia menderita sakit, akhirnya mendapat kesembuhan setelah telaten meminum air Perwitasari. Demikian pula dialami Hadiman Sutejo, penderita sakit telinga ini mengaku sembuh setelah meminum air Perwitasari ‘Candi Tyas Dalem’ di Ganjuran Bantul.
Kejadian serupa juga dialami Savitri, warga Ganjuran. Alerginya yang menahun bisa sembuh setelah meminum air tersebut. Kalau Tuhan menghendaki, apa pun memang bisa menjadi perantara. Demikian halnya dengan Yarmani warga Pati yang telah lima tahun menderita kanker, juga sembuh dengan doa dan air Perwitasari.
Setumpuk kesaksian dalam buku tamu merupakan bukti nyata keampuhan tuah air Perwitasari Candi Ganjuran. Contoh lainnya, seorang lelaki yang sudah beberapa tahun mengidap kencing darah, mengaku sembuh total lantaran meminum air Perwitasari dari Ganjuran ini. Demikian pula Suparti yang Anemia dan tadinya HB darahnya 5 kini sudah normal dan sehat. Hal sama dialami Caecilia dan Nuke dari Kadipaten, demikian pula Bambang dari Lamper Sari Semarang.
Itulah cuplikan dari berbagai kesaksian yang sempat ditulis oleh pelakunya sendiri. Dan yang datang ke Candi ini begitu beragam dari berbagai kota di Jawa seperti Jakarta, Sukabumi, Bandung, Semarang, Magelang, Klaten, Solo, Surabaya, Malang dan sebagainya. Bahkan mereka juga berasal dari berbagai keyakinan dan agama. Pengurus Candi sering kaget mendengar laporan dari para peziarah yang datang ke candi bergaya Hindu Jawa. Inilah sebuah inkulturasi budaya yang khas Jawa.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Maroon 5
Free Music at divine-music.info